BisnisEkonomiPendidikan

Menkeu: Generasi Muda Wajib Disiplin Menabung & Investasi, Hindari FOMO!

354
×

Menkeu: Generasi Muda Wajib Disiplin Menabung & Investasi, Hindari FOMO!

Share this article

BISNISINSPIRE.COM – Generasi muda Indonesia didorong untuk memulai investasi sejak dini dan menghindari gaya hidup konsumtif demi masa depan finansial yang lebih stabil. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dalam wawancara eksklusif dengan TirtoID, menekankan pentingnya disiplin menabung dan pemahaman investasi sebagai kunci mencapai kemandirian ekonomi.

Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah berupaya menyeimbangkan peran sektor publik dan swasta dalam pertumbuhan ekonomi. “Pada era Presiden Joko Widodo, pemerintah lebih dominan dalam membiayai pertumbuhan. Kami ingin menyeimbangkan kedua ‘mesin ekonomi’ ini,” ujarnya.

Menyoroti pengelolaan keuangan pribadi, Purbaya menyarankan alokasi ideal: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk tabungan dan investasi, serta 20% untuk hiburan. Ia memperingatkan agar generasi muda tidak terjebak dalam budaya *flexing* dan konsumsi berlebihan.

Purbaya tidak menampik manfaat kartu kredit atau *paylater* asalkan digunakan untuk kebutuhan produktif dan dibayar lunas. “Risiko cicilan konsumtif bisa meningkatkan tekanan finansial tanpa memberi manfaat ekonomi nyata,” tegasnya.

Bahkan dengan pendapatan setara upah minimum, Purbaya meyakini target tabungan Rp100 juta bukanlah hal mustahil. “Dengan menyisihkan sepertiga gaji dan berinvestasi secara bertahap, target tersebut dapat dicapai dalam lima hingga tujuh tahun,” jelasnya, menekankan pentingnya disiplin dan konsistensi.

Diversifikasi investasi juga penting, menurut Purbaya. Ia menyarankan porsi aset berisiko tinggi seperti kripto tidak melebihi seperempat dari total portofolio. “Tidak ada kata terlambat dalam investasi. Yang penting memahami instrumen dan tidak terbawa FOMO,” katanya.

Purbaya mencontohkan, prinsip pengelolaan keuangan negara serupa dengan keuangan pribadi: utang diperbolehkan selama produktif. Pemerintah menjaga rasio utang sekitar 38% dari PDB dan menargetkan penurunan menjadi 35% pada 2025.

Menutup wawancara, Purbaya memberikan pesan motivatif. “Hemat itu cerdas. FOMO adalah musuh kekayaan,” ujarnya, menyarankan penggunaan *auto-debit* untuk tabungan dan memulai investasi dari nominal kecil. “Mulai dari Rp100 ribu per bulan, sepuluh tahun lagi bisa menjadi Rp200 juta.”

See also  Gubernur Khofifah Pimpin Misi Dagang ke Singapura, Raup Investasi Rp4,163 T Lebih

Dengan edukasi finansial yang tepat, Purbaya optimistis generasi muda Indonesia dapat membangun masa depan ekonomi yang lebih stabil dan mandiri. “Kunci utamanya adalah mulai sekarang,” pungkasnya. (NRL)